12 April 2011

Berlari-lari dalam Bungkam Kenangan

Kuingin melihat kau berlari-lari di pantai mengejar riak dan rentak ombak datang dan pulang pulang dan datang tawa dan kegembiraan dibuai sapa angin dan udara merakam seribu satu nostalgia memberiku sebuah bahagia

Ya, kau berlari-lari dalam bungkam kenang bagai sebuah panorama serba warna masih juga kau memintaku menulis lagi ragam nazam membentang puisi sebagai lagu merdu semerdu deru bayu yang menyentuh kalbu wangi menusuk segala saraf damai ditalkinkan seluruh kian hidup segar bugar tak mungkin redup

Lebur yang maha abadi subur wangi mawar biarpun berduri bagai jelita tak pernah menyerah pada hari kau utuh memapar sapa meski telah tiada jauh abadi kau utuh mengintai suasana di celah-celah langsir usia mencarimu bukanlah sengsara pintu dan jendela memandangmu bahagia

HASYUDA ABADI,
Kota Kinabalu,
8 Februari 2011.

Disolek Jujur

hindari berang basi
bicara biar syahdu
tegap ilmu mengangkat seribu cinta
selamanya berang di hujungnya layu,

usah biarkan gahmu pada tajam keris
hanya dengan santun bercantum berani
benar juga mesti jangan heboh hebah,
menggelabah

mengata disolek jujur
kerana prasangka sering gagal
jika betulnya merinai bebal
hebat bersorak
yang tergadai tanah sendiri
para pahlawan hilang taji.

Binsuluk,

Membakut.

27 Feb 2011

Pernah Ada Sahabat, Apakah?

bertanya kepadamu
apakah pernah ada sahabat darimu
atau kepadaku kepada sesiapa yang baru
bahkan kepada sapa tanpa wajah
tanpa suara melainkan kata-kata

bertanya kepadamu
apakah nilai
dari uraian wangi dan warna
huraian bahasa dan kata
mungkin hanya indah bermadah
sekadar cantik hiasan hanya

bertanya kepadamu
apakah pernah ada sahabat
yang tak pernah berjabat
hanya pada ungkapan hebat
pada potret kaku bernama seribu
menyebab rindu memburu
dan berakhir tersipu malu

Grand Margherita
Kuching

22 Mac 2011

Wira Jiwa

apakah kau membaca sajak-sajak tenunannya benang-benang makna diperindah bahasa bagai busana yang menghias gadis sutera santunnya tapi aku selalu ingin membacakannya pada segala badai pada damai awan dan gunung ganang di bawah purnama bulan katakan apa sahaja jika benar yang meranum di halkum rimba bicara atau merdu lagu-lagu sepanjang alur sungai diam geraknya di jiwa zahir pada wajah tenang menjadi lebih wira berani meneroka arah renunglah sukma sajak-sajak mengajakmu segak tapi tidak berlagak lebih baik memilih lembut santun daripada meriwayat masa sudah yang luka kerana sejarah tidak akan mengubah peristiwa selain mengulanginya Grand Margherita Kuching 24 Mac 2011

Umai dan Inava Santapan Citra

Santai menikmati umai mengisi sunyi kota bicara pilihan dan insan mula kembali bermain kata mencongak angka mengenang dosa masa sudah dan kemenangannya, mungkinkan berulang peluang pulang? menjamu umai dan bebiji sagu seakan inaba di desa-desa ulu terurai riuh cerita dahulu tentang tikaman belakang berkata benar siapa bersalah pula apakah dia? semua peristiwa diolah citra sengketa tak sudah-sudah, umai dikunyah biarlah mentah bebiji sagu diratah mentasir seribu satu ulah rentak nafsu yang sering ramah memberi api dilontar amarah kenyangkan dendam dicurah. Mukah Sarawak 4 April 2011 *Umai - sejenis makanan ikan mentah sama seperti inava di Sabah