tak pernah lagi ku memandangmu
hanya panah kalbu yang menusuk kepadanya
membelah langit pawana
tatkala akan terbentang permaidani
kuberlalu dengan sebuah diri
yang memerdukan suara paling rahsia
apakah ada sebuah persitiwa yang
lebih dekat menelan indahmu cahaya
kian berkembang menakluk gelora?
kau berada di pandangan yang menjelma
berhijab di sebalik sutera asmaraloka
beradu di baldu singgahsana
ingin kupandang segala rasa
hanya kutahu semuanya sempurna
terkunci di kamar hamba
sebuah diri yang berlari-lari
menatapmu dalam lamun masa lalu
menaklukmu dalam sulam seutuh kalbu...
Sandakan,
Sabah.