Bersedia membentangkan yang kufikirkan:
kumulai dari akar sejarah sebuah kesabaran
seorang manusia mendekap cermin kemurnian
seorang pencanang kekusutan ilham
bersedia menerima pisau yang kuasah
menyiat akalku yang mengilhamkan percubaan
memilih suatu kebenaran
meletakkan dacing penelitian
di atas kertas yang kubentangkan
dengan sehalusku kubicarakan dengan mendalam
kualihkan batil menjelmakan kebenaran
bukan ketakutan atau kepengecutan yang menggetarkan
tetapi tikaman ini lebih nikmat
dari sebuah perdebatan yang berbalutkan dendam
yang keluar dari kalut rimba
getarsuara yang dilemahkan bara silam
di atas meja ini ilmu akalku tersantai
tanpa kata-kata indah
bukan kepalsuan yang menjerat kandil diri
aku belajar dari kehidupan yang kerdil
harus kujaringkan daki ilmu
dari lupa dan kuhidupkan semula
dari akar ilmuku yang kukupas
dari semua kejatidirianku yang waras.