Demikian takdir menyebabkanmu hadir
menerawang seluruh zahir
akulah akumu yang kaumiliki
yang berkurun diam dalam setia
tak berhenti meneroka matahari
akulah akumu tak rapuh
dimamah badai diri yang bangun redha
meranum mimpi-mimpi
tatkala malu disembunyikan
tatkala yakin mengatasi tabah
tatkala lena tak pernah sirna wajah
akulah akumu yang riuh rindunya
mengetuk sunyi makna diri
tatkala akan rebah di dada
mendakap harap nan wangi
hanya wajah tak berhenti memilih
aku dalam akumu mengakar
bertunjang tanpa batas
Sandakan, Sabah,
4 November 2010.